Seminar Pengembangan Java di Era Masa Kini 2016

January 20, 2018


Masih ingat dengan UKP Stikom Java Network (SJN) ? Masih ingat event apa aja yang telah berhasil diselenggarakannya ? Yups, setelah berhasil dengan beberapa event sebelumnya seperti Training Android, Battle of Java (BOJ) hingga pertemuan rutin yang lebih dikenal dengan belajar bareng, kini SJN tetap menyelenggarakan sebuah event spektakuler.

Seperti tak pernah puas dengan event yang telah diselenggarakan dan minat yang tinggi untuk mengajak semua elemen bersatu untuk belajar bersama dengan media dan kondisi apapun, mengenalkan ke semua masyarakat hal baru atau menarik tentang teknologi, terutama bahasa pemrograman JAVA, merupakan alasan mendasar mengapa SJN terus menerus membuat event yang sangat menarik dan bermanfaat.

Mengingat kondisi diera masa kini yang mayoritasnya pengguna operating system (OS) Android dan iOS disemua perangkat pintar mereka, maka ini merupakan hal yang tepat untuk lebih mengenalkan bahasa java dimasyarakat. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya banyak menggunakan OS Android.

Pengguna ? Apakah selamanya kita hanya akan menjadi pengguna saja ? Menikmati atau mengomentari karya milik orang lain ? Kenapa gak mencoba membuat sendiri saja ? So, "Seminar Pengembangan Java di Era Masa Kini" merupakan best event tahun ini (2016) yang diselenggarakan oleh SJN yang dapat menjadi solusinya.

Acara yang diselenggarakan pada tanggal 22 September 2016 lalu di Gedung Serbaguna Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya patut untuk dipertimbangkan. Dengan pemateri yang berkompeten yakni bu Indra Maryati dan pak Stevanus Djojokusumo dipandu oleh moderator kita pak Valentinus Roby Hananto, semakin meriah dengan 2 MC kita yang hits banget yaitu kak Iin dan Kak Alwi membuat peserta tak sanggup untuk beranjak meninggalkan lokasi.

Dalam posting kali ini saya tak akan membahas lebih dalam mengenai acara tersebut silahkan lihat link berikut java.stikom.edu, karena disini ada hal lain yang tak kalah seru untuk diperhatikan. Orang - orang yang baik dibalik layar yang kebetulan saya kenal membuat saya memberikan bintang 4,5 dari 5 untuk acara tersebut.

Membentuk suatu tim yang solid bukanlah perkara yang mudah tapi tentu tak segampang membalikkan telapak tangan. Sempat hampir kualahan dalam mengurus acara tersebut. Komitmen dari tiap panitia selalu menjadi topik yang seru untuk dibicarakan kalah itu. Apakah termasuk mengunjing sesama panitia? Bohong rasanya jika saya katakan tidak, tapi apakah itu buruk ? Sepertinya tidak terlalu buruk.

Panitia yang menyelenggarakan acara tersebut tak sepenuhnya baru, 90 persen adalah orang lama yang membuat sempat terguncang adalah sifat dari panitia yang perlahan mulai kelihatan karena jabatan atau jobdes yang mereka emban berbeda dari acara yang lalu.

Mulai dari ketua pelaksana, keamanan, konsumsi, humas, publikasi dan dokumentasi hingga yang lainnya. Masalah yang pasti ada dalam membuat suatu acara adalah rapat. menyesuaikan waktu dengan semua panitia, membuat panitia mau menghadiri rapat tersebut dan membuat rapat tersebut memiliki makna atau hasil bukan sekedar canda tawa.

Selain itu, profesionalitas, hal yang sering dikatakan namun terkadang kita tak memahaminya sehingga tak mampu menerapkannya. Yups, kenapa hal tersebut penting ? Tentu sobat pasti udah tau jawabannya, tapi bagi saya karena itu inti dari suatu tim. Bayangkan saja jika dalam tim tersebut kita tak profesional ?

Niat hati mau mengingatkan jobdes yang belum diselesaikan tapi takut nanti yang diingatkan marah atau kita dianggap suka mengatur, mau mengasih ide yang sebenarnya menarik tapi takut tak dianggap, mau menjadi panitia cuma hanya ingin hits, dan masih banyak yang lainnya. Tentu hal tersebut tak layak dalam suatu tim. Yang paling parah membawa permasalahan yang ada dalam kepanitiaan hingga ke persamalahan pribadi.

Kompak, saling menghargai dan mau belajar. Suatu tim atau kepanitiaan tak akan berjalan dengan baik tanpa 3 hal tersebut dan terpenting adalah mau belajar. Belajar tak pernah mengena waktu apalagi usia. Saya ambil contoh kasus kemarin khusunya untuk sie publikasi dan dokumentasi dan sie humas.

Saat acara tinggal menghitung hari terdapat kasus dimana poster acara tersebut diklam "menjiplak" milik orang lain yang mengakibatkan sosial media kampus membicarakan hal tersebut. Namanya juga sosmed alhasil semua orang tau deh. Tak terima dengan hal tersebut panitia langsung mencari seluruh orang yang terkait dengan masalah tersebut bahkan hingga ke hima, dosen dan prodi.

Beruntung permasalahan tersebut hanya sebuah salah faham, walaupun akibatnya fatal untuk acara itu snediri. Beruntungnya lagi panitia mampu sabar dan merekapun minta maaf, karena desain yang dipakai itu berbayar dan panitia sudah membeli desain tersebut.

Hidup memang terkadang tak menarik jika tak ada masalah ya haha. Tapi jangan mencari atau jadi sumber masalah ya sob. Overall, tak henti - hentinya applause hingga saat ini untuk acara terutama para panitia.

Terima kasih telah menyukseskan best event SJN 2016, terima kasih atas waktu yang kalian berikan, terima kasih atas kerja keras yang telah kalian lakukan, terima kasih atas semua pihak yang mendukung, terima kasih atas ide kreatif yang kalian berikan, terima kasih untuk kalian semua yang membuat acara ini sukses dan menjadi WOW.

Pesan untuk posting kali ini : tetaplah bersatu (para panitia), jangan berakhir cukup sampai disini. Secara formal mungkin kalian tugas kalian telah selesai tapi jangan dilupakan bahwa kalian pernah menjadi kenangan yang membuat bendera SJN berkibar lebih tinggi. Terima kasih, semoga tulisan ini bermanfaat apalagi menghibur and #happy (Sad)Turday :)

You Might Also Like

0 comments