Insight Mas Dwinawan UI/UX Asal Yogyakarta

May 12, 2019


Rasanya, tahun 2018 tak mau berpisah begitu saja. Banyak kisah yang harus dibagikan sebelum menulis cerita baru yang terjadi pada tahun 2019. Tentang sebuah pertemuan misalnya, bukan pertemuan kamu dan dia yang kemudian saling jatuh cinta. Karena topik kita saat ini bukanlah asmara, tapi gapapa deh. Melainkan pertemuan dengan salah satu tokoh idaman, yakni mas Dwinawan seorang UI/UX asal Jogja yang sekarang sibuk berkarya di Paperpillar. Karya-karya beliau yang ciamik, serta tips-tips ampuh untuk para pegiat ui/ux membuatnya dikenal hingga diluar Yogyakarta. Beruntungnya lagi, saya dapat bertemu beliau di Surabaya dalam sebuah acara “UI/UX Workshop” yang diselenggarakan oleh PENS Surabaya, sehingga tak perlu jauh-jauh pergi ke kota Gudeg yang terkenal akan kenangannya itu, hehe. Bermodalkan percaya diri dan penasaran akan ilmu yang akan dipaparkan, saya mendaftarkan diri dan bersyukur lolos sebagai peserta yang dapat mengikuti kegiatan ini. Sepanjang kegiatan, ilmu yang dibagikan cukup menarik dimulai dari: 1. Memahami Permasalahan Yang Sedang Atau Akan Dihadapi Tak sedikit dari kita yang beranggapan, “Wah! saya lagi butuh aplikasi ini nih” atau “Coba yah kalau masalah kek gini ada aplikasi khusus pasti lebih mudah” atau “Ah, proses disini jadul harusnya kan ada aplikasi yang membantu biar cepet selesai” dan sebagainya. Berdasarkan semua asumsi tersebut belom tentu membuat aplikasi baru adalah solusinya. Bisa jadi hanya dengan membuat group WA masalah-masalah tersebut bisa terselesaikan, hayoo!
2. Gunakan Platform Yang Tepat Untuk Memecahkan Masalah Website atau mobile apps dapat menjadi pilihan untuk masalah yang akan diselesaikan. Tapi sebelum memilih salah satunya, kita harus memastikan terlebih dahulu platform mana yang tepat bagi user. Hal ini bisa dilihat dari kebutuhan atau kebiasan user saat menggunakan aplikasi.
3. Membuat Alur Yang Jelas
Bayangkan ketika kamu menemukan aplikasi yang desainnya bagus, namun bingung menggunakannya, hmm. Pasti aplikasi tersebut tidak akan bermanfaat. Oleh sebab itu, alur aplikasi yang jelas merupakan hal penting. Tampilan awal seperti apa yang ingin disajikan ke user, kemudian user harus berbuat apa setelah itu, harus kita perhatikan sejak awal. Untuk memudahkan proses ini, kita dapat membuat sketch manual (termasuk dalam low-fidelity) dengan teknik Crazy 8. Tenang kamu gak akan menjadi gila seperti namanya kok hehe. 4. Memadukan Keindahan Dalam Konsistensi Untuk dapat membuat desain yang sebelumnya berupa sketch manual menjadi digital (high-fidelity) sehingga menjadi konsisten, kita dapat menggunakan tools Sketch, Adobe XD, Figma, Invision Studio atau yang lainnya. Dalam setiap tools juga terdapat beberapa panduan atau contoh untuk membuat desain yang baik dan indah, mulai dari warna, font, icon dan sebagainya. 5. Uji Coba Untuk mengetahui seberapa bermanfaat desain yang kita buat, cara termudah adalah menguji desain tersebut kepada user. Di antara semua tahap, tahap inilah yang sangat menyenangkan, meskipun ada suka dan dukanya. Syaratnya cuma satu, “JANGAN MUDAH BAPER!” Apapun yang dikatakan oleh user tidak semuanya benar, namun bukan serta merta salah.Terima semua itu lalu analisis kembali dan jadikan sebagai masukan untuk menyempurnakan desain yang kita buat. Untuk menghasilkan suatu karya yang indah, apalagi bermanfaat tentunya membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah. Namun, jika kita melakukannya dengan sepenuh hati, tentu hasilnya tak akan mengecewakan.

You Might Also Like

0 comments